Sukabumi // suaratnipolri.com/
Peristiwa banjir dan tanah longsor di beberapa Kabupaten di jawa barat akibat dari tingginya curah hujan,dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 4 desember 20024 siang dan malam .
Disamping menyebabkan rusaknya beberapa jalan dan rumah penduduk, terputusnya jalur penghubung antar pemukiman sebagai akibat rusaknya jembatan,
Kejadian ini terjadi akibat tingginya curah hujan beberapa hari sepanjang desember 2024 ini yang menyebabkan bobot massa tanah bertambah sehingga terjadi gerakan tanah pada lereng bagian atas tergerusnya air hujan deras dan mengakibatkan terjadinya longsor. ( 6/12/2024).
Material longsor diperkirakan membendung aliran sungai yang kemudian jebol karena tidak sanggup menahan kuatnya aliran air.
Kekuatan debit air yang sangat besar menimbulkan terjadi longsor pada hari rabu jam 9 pagi di Kampung Gunung Baen rt 17 rw 02 Desa Karang Jaya Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi. Dan mengakibat kan 4 rumah tertimbun longsoran ranah , mengakibat kan 1 orang warga masyarakat tertimbun longsoran tanah atas nama ma EMAH usia 55 tahun sudah tiga hari belum bisa di temukan akibat tebalnya tanah longsoran.
Sementara warga yang lain,di evakuasi ke tempat yang lebih aman dari daerah bencana,para korban bencana saat ini sangat membutuhkan bantuan seperti sembako,sarana air bersih ,pakaian dan obat obatan.sementara ini warga yang terkena dampak bencana rumahnya tertimbun tanah longsoran dalam keadaan sakit batuk batuk dan panas akibat cuaca tak menentu.
Sementara itu Bapak Iwan sebagai Kepala Dusun desa setempat mengatakan ” saat ini kami dengan Tim Sar Kabupaten Sukabumi ,berserta,BPBD,TNI,POLRI,sekretaris desa yang bernama Ajat bersama masyarakat, bahwa hari ini kita sedang fokus untuk menemukan korban yang tertimbun longsoran yang bernama ma EMAH,” Ucapnya
Dan sementara untuk kerugian yang di timbulkan akibat dampak longsoran ini di perkirakan 250 juta,dengan rincian satu rumah semi permanen dan tiga rumah permanen yang kondisinya rusak berat.sedangkan untuk
pencarian koban melibatkan satu alat berat kendaraan Beko, “pungkasnya.
( Asep suryana)